Laman

Minggu, 11 Desember 2016

DIBALIK KEBERHASILAN MEDIA MASSA DALAM MEMBANTU PEMERINTAH MEMBUJUK MASYARAKAT AGAR TIDAK GOLPUT

1 MEDIA MASSA
           
Dewasa ini, kita tidak lagi dapat menyamakan “komunikasi massa” atau “media massa” dengan” jurnalisme” dalam menyebut media selain koran atau majalah. Tentu saja setiap komunikasi membutuhkan medium atau saran pengirim pesan seperti kolom di koran atau gelombang siaran. Namun komunikasi massa merujuk ke keseluruhan institusinya yang merupakan pembawa pesan – koran, majalah, stasiun pemancar – yang mampu menyampaikan pesan-pesan ke jutaan orang nyaris serentak.
Sebagai pranata sosial, keberadaannya tidak hanya membuahkan manfaat namun juga masalah: kontrol, pembatasan pemerintah, sarana penunjang ekonomi, dan seterusnya. Oleh sebab itu, komunikasi masssa dapat diartikan dalam dua cara, yakni:

Pertama, Komunikasi Oleh Media, dan
                            Kedua, Komunikasi Untuk Setiap Orang

            
            Namun, tidak berarti komunikasi massa adalah komunikasi untuk setiap orang. Media tetap cenderung memilih khalayak, dan demikian pula sebaliknya khalayak pun memilih-milih media.

Golput itu Ngga Keren Sama Sekali.

Hai.. hai,., Sudah lama tidak mampir dan menulis sesuatu di blog ini. Sebentar lagi Tahun yang baru akan datang, dan  tidak lama lagi kita akan menyambut datangnya Pemilu atau dalam hal ini lebih kepada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada. Pilkada kali ini akan menjadi periode kedua diadakannya Pilkada Serentak 2017 yang mana akan ada 101 daerah di Indonesia yang akan mengadakan Pilkada Serentak ini. Untuk itu kita sebagai generasi muda tentunya bisa melakukan sesuatu untuk negeri mu, untuk daerah mu dengan mengikuti pemilihan tersebut dengan menyumbangkan suaramu yang sedikit banyaknya tentu akna berdampak pada daerah mu nantinya. Karena golput itu ngga keren sama sekali. 

Sedikit ingin berbagi disini, berkaitan dengan golput aku ingin share sedikit mengenai tugas kuliah sewaktu di semester 3 (oke sekarang udah semester berapa? jangan ditanya ya) mengenai apasih alasan kaum Muda itu golput?

Apasih Golput itu?

Golput (golongan putih) adalah kelompok-kelompok yang tidak menggunakan hak pilihnya untuk berpartisipasi dalam menyukseskan pemilu. Banyak orang yang berpendapat tentang golput, ada yang biasa saja, ada yang menganggap golput adalah tindak pidana, dan ada juga yang menganggap golput itu sebagai model politik yang perlu dijaga dan dipelihara keberadaannya. Karena itu, ancaman untuk mempidanakan warga Negara yang sudah memiliki hak pilih, tapi tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2014 ditentang dan masih menimbulkan pro-kontra di tengah masyarakat kita. 
Pada intiya golput disebabkan 2 (dua) hal yakni Golput by Accident dan golput karena tidak memiliki interest dalam Pemilu/Pemilukada (ideologi). Golput karena tidak adanya minat terhadap Pemilu/Pemilukada dapat dikurangi dengan cara memperkuat basis isu. Pada pemilu rezim Orde Lama ketertarikan publik terhadap ideologi sebagai preferensi untuk memilih sangat besar hingga 91,41%. Pada Pemilu/Pemilukada rezim Orde Reformasi seharusnya ada penguatan isu/minat publik yang diharapkan dapat mendorong kehadiran masyarakat di TPS.

Senin, 21 Maret 2016

Filsafat Komunikasi

1.      Pengertian filsafat
Kata filsafat berasal dari kata ‘philosophie’ (bahasa Yunani), diartikan dengan ‘mencintai kebijaksanaan’. Sedangkan dalam bahasa Inggris kata filsafat disebut dengan istilah ‘philosophy’, dan dalam bahasa Arab disebut dengan istilah ‘falsafah’, yang bisanya diterjemahkan dengan ‘cinta kearifan
Istilah philosophia memiliki akar kata philien yang berarti mencintai dan sophos yang berarti bijaksana. Jadi, istilah philosophia berarti mencintai akan hal-hal yang bersifat bijaksana. Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa  fisafat berarti cinta kebijaksaan. Sedangkan orang yang berusaha mencari kebijaksanaan atau pencinta pengetahuan disebut dengan filsuf atau filosof.
Mengingat luasnya ruang lingkup pembahasan ilmu filsafat, maka kita tidak heran kalau ahli-ahli filsafat memberikan defenisi yang berbeda-beda.Di dalam Systematik Filsafat, Hasbullah Bakry menyebutkan sebagai berikut:”kita catat beberapa defenisi ilmu filsafat dari filosuf-filosuf terkenal barat dan timur”
a.       Plato (427 S.M-348 S.M). “fi;safat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
b.      Aristoteles (382 S.M-322 S.M) “filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika”
c.       Al Farabi (870 M-950 M). Filsafat ialah ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakikatnya yang sebenarnya.
d.      Descartes (1590 M- 1650 M). Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan.
e.       I.r. poedjaeijatna menyatakan; “ Filsafat ialah ilmu yang mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada”
f.        W.M.Bakker SY. Menyatakan :”Filsafat adalah refleksi rasionil (fikr, nazar, ma’rifat, ra’y) atas keseluruhan keadaan untuk mencapai hakekat dan memperoleh hikmahnya.
g.      Hasbullah Bakry menyatakan: “Ilmu Filsafat ialah ilmu yang menyelidiki, segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai manusia dan bagaimana sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
Dari sekian banyak defenisi yang dikemukakan diatas pada perinsipnya tidaklah bertentangan satu dengan yan glainnya, bahkan dapat dikatakan sama, hanya saja terdapat perbedaan dalam cara penekanannya/mengesankannya. Pembahasan meliputi: manusia, Tuhan dan alam, dan bagaimana hakikat yang sebenarnya dari manusia, tuhan dan alam tersebut.
Dari defenisi itu dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa:
a.       Defenisi itu pada umumnya mengandung pengertian yang subyektif, yaitu apa yang kita artikan sendiri lepas dari pengertian orang lain, jadi masing-masing orang bisa mempunyai pengertian sendiri tentang filsafat
b.      Pengertian yang operasional, yaitu pengertian-pengertian tentang perbuatan-perbuatan yang dijalankan  dengan filsafat. Sebab kalau kita berfilsafat mungkin ada masalah-masalah yang menarikseseorang tetapi tidak menarik seseorang tetapi tidak menarik (intres) pada orang lain. Masalah ini menyebabkan keragu-raguan, dan keraguan ini harus dijawab dengan studi yang khusus, studi ini disebut filsafat.
c.       Pengertian yang objektif yaitu pengertian yang berlaku dan diterima oleh umum dimana saja saja.
Secara praktis, filsafat dapat diartikan dalam beberapa bentuk berikut:
a.       Filsafat berarti ilmu yang menyelidiki fakta-fakta prinsip-prisip dari kenyataan (reality) dan dari tabiat dan tingkah laku manusia
b.      Filsafat dewasa, ini diartikan ilmu yan gmeliputi Logika, Etika, Estetika, Metafisika dan ilmu pengetahuan (Epistemologic)
c.       Filsafat kadang-kadang diartikan pula suatu sikap terhadap aktivitas seseorang.
Lebuh jauh Hasbullah Bakry memberikan arti praktis dari filsafat menyatakan sebagi berikut:
Dilihat dari segi pengertian praktis maka filsafat alam berpikir atau alam fikiran. Berfilsafat berarti berfikir. Meskipun begitu tidak semua berpikir berarti filsafat. Berfilsafat ialah berpikir secara mendalam dan dengan sungguh-sungguh
Dalam hal pengertian praktis filsafat ialah: “berpikir menurut tata tertib (logika) dangan batas (tidak terikat pada tradisi, dogma, serta agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai kedasar-dasar persoalan. Dengan demikian cara-cara berpikir yang dapat dimaksudkan dalam katagori berfilsafat jauh lebih luas dari apa yang kadang-kadang umum pakai dalam kehidupan sehari-hari .
Lebih jauh Prof. M. Nasroen S.H. menyatakan “Filsafat itu adalah sebuah dari corak usaha manusia, dalam dia menghadapi, memecahkan dan menundukan masalah yang mengenai ada dalam hidupnya, yaitu yang akan memberikan kepuasan bagi dirinya. Filsafat itu adalah ciptaan dari manusia itu, sebagi satu kesatuan tetap dalam filsafat ini, maka tenaga fikiran yang ada pada manusia itulah yang mengambil inisiatif  dan mempunyai peranan utama . tetapi dalam hal ini bukanlah semata-mata fikir itu saja yang bertindak, sebab yang bertindak itu tetap manusia sebagai satu kesatuan, yang berfalsafah itu adalah manusia bukanlah fikiran. Dan selanjutnya dengan filsafat itu, manusia akan berusaha mencapai tujuan yang telah ditentukannya. Maka dengan demikian falsafah itu harus dapat dilakukan . kalau tidak, tentulah falsafah itu adalah khayalan, mainan fikiran saja dan akan tidak mungkin membuahkan hasil yang nyata bagi manusia itu.”
Jelaslah sudah bahwa falsafah itu tidak hanya  sebagai semboyan saja tanpa penyelidikan/pembahasan yang sungguh-sungguhnya, filsafat menggunakan rasio sebagi alat untuk tujuan kebahagiaan manusia dan bukanlah manusia yang diperalat oleh rasio.


Rabu, 16 Maret 2016

Hambatan-hambatan dalam Komunikasi Lintas Budaya/Antar Budaya

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Setiap komunikasi yang dilakukan oleh siapapun memiliki tujuan. Paling tidak komunikasi yang dilakukan mengarah kepada komunikasi efektif melalui pemaknaan yang sama atas pesan yang dipertukarkan di antara peserta komunikasi. Pemaknaan pesan akan semakin sulit pada wilayah komunikasi antar budaya, karena disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
            Pertama, perbedaan budaya diantara para peserta komunikasi antar budaya jelas hambatan yang terbesar. Sebab dengan berbeda budaya tersebut akan menentukan cara berkomunikasi yang berbeda serta simbol ( bahasa ) yang mungkin berbeda pula.
            Kedua, dalam komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang berbeda budaya akan muncul sikap etnosentrime, yaitu memandang segala sesuatu dalam kelompok sendiri sebagai pusat segala sesuatu, dan hal – hal lainnya diukur dan dinilai berdasarkan rujukan kelompoknya.
            Ketiga, kelanjutan dari sikap etnosentris ini akan memunculkan sikap stereotip, yaitu sikap generalisasi atas kelompok orang, objek, atau peristiwa secara luas dianut suatu budaya. Memang stereotip tidak selamanya buruk. Ada setitik kebenaran dalam stereotip, Dalam arti bahwa sebagian stereotip cukup akurat sebagai informasi terbatas untuk menilai sekelompok orang yang hampir tidak kita kenal.
Berbagai hambatan sering kali mengikuti proses komunikasi. Hambatan komunikasi akan menyebabkan terdistorsinya pesan yang disampaikan sehingga komunikan tidak dapat menerima pesan secara utuh pesan yang disampaikan oleh komunikator. Dengan demikian meminimalisir hambatan komunikasi akan menentukan efektivitas komunikasi antar budaya.

1.2  RUMUSAN MASALAH
a.       Apa itu komunikasi lintas/antar budaya?
b.      Apa saja hambatan yang dapat terjadi?
c.       Apa itu stereotip, etnosentrisme, rasisme, prasangka?
d.      Adakah hal yang dapat membuat komunikasi lintas/antar budaya itu menjadi evektif?

1.3  TUJUAN
a.       Untuk mengetahui maksud dari pada komunikasi lintas/antar budaya
b.      Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dapat terjadi dalam komunikasi lintas/antar budaya
c.       Untuk mengetahui hal-hal yang dapat menjadikan komunikasi lintas/antar budaya itu menjadi evektif




BAB II
HAMBATAN-HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
LINTAS BUDAYA/ANTAR BUDAYA

2.1 KOMUNIKASI LINTAS/ANTAR BUDAYA

Komunikasi merupakan sebuah proses dimana sebuah interaksi antara komunikan dan komunikator yang melakukan pertukaran pesan didalamnya yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung, komunikasi sendiri bisa dikatakan merupakan hal yang paling krusial dalam kehidupan ini. Sebuah interaksi sosial bisa tidak berarti apa-apa jika komunikasi didalamnya tidak berjalan pada semestinya, begitu juga dalam dunia professional atau dunia kerja, komunikasi merupakan hal yang penting dalam memberikan instruksi dari pemimpin kebawahan atau sebaliknya.
Budaya yang bahasa Inggris culture atau dari bahasa Latin colere yang berarti merawat, memelihara dan menjaga. Pada abad pertengahan kata budaya belum digunakan, baru pada abad ke 17 kata latin cultura dipergunakan dalam hubungan dengan alam dan pengembangan kemampuan spiritual. Budaya merujuk pada segala yang diciptakan oleh manusia, maksud dan tujuan budaya adalah untuk kesempurnaa manusia.
Secara umum komunikasi antarbudaya adalah “Proses saling berbagai informasi, pengetahuan, perasaan dan pengalaman yang dilakukan oleh manusia dari berbagai budaya. Setiap budaya memiliki nilai-nilai dan sikap-sikap yang dikomunikasikan, sepertinya cara orang Jepang yang yang membungkukan badan satu sama lain, berbeda dengan gaya penyambutan oleh bangsa lainnya didunia. Sehingga setiap orang harus dapat memahami secara lengkap semua tatanan struktur dan proses komunikasi, misalnya dalam komunikasi Etnik dari beberapa kelompok budaya yang berbeda sehingga dapat disampaikan dan diterima pesan komunikasi secara benar.


Analisis Audiens

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Efektif tidaknya seorang pembicara saat tampil di hadapan publik sangat bergantung pada sejauh mana pembicara tersebut mampu memahami audiens. Sering kali, pemikiran yang dimiliki oleh sang pembicara tidak selalu sama dengan pemikiran publik atau audiens yang dalam hal ini berperan sebagai calon pendengar. Disebut calon pendengar karena sebelum seseorang berbicara di depan umum seperti berpidato, orasi, ceramah, atau seminar, situasi calon pendengar tersebut harus dapat dipahami terlebih dahulu. Artinya mencoba memahami latar belakang kehidupan calon pendengar (audien). Hal ini penting karena dengan memahami latar belakang kehidupan audien, kita akan mudah masuk dalam situasi dan kondisi kehidupan audiens/komunikan, untuk kemudian menghantarkan ide/gagasan/ilmu kepada para komunikan, agar tercapai kesepahaman atau kemudian tindakan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara memahami audiens melalui analisa?
2.      Bagaimana menerapkan hasil analisa tersebut di dalam prakteknya?
3.      Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam memahami situasi audiens?

C.     Tujuan
1.  Untuk menganalisis karakteristik dan latar belakang komunikan kita
2.  Untuk menerapkan hasil analisa saat kita berbicara di hadapan publik
3.  Untuk dapat memahami situasi audiens






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Analysis Audiens
Anda tidak dapat menetapkan tujuan Anda tanpa membujuk berbagai audiens untuk membantu Anda. Analisis audiens berarti memahami kepentingan, nilai-nilai, dan tujuan dari orang-orang yang ingin Anda pengaruhi untuk melakukan sesuatuHal ini mungkin keterampilan yang paling penting dalam manajemen. Anda harus memahami bagaimana mereka berpikir; bagaimana mereka memandang kepentingan mereka; apa yang akan membuat mereka mendukung Anda. Ini juga berarti Anda harus memberi mereka sesuatu yang dapat dipercaya. Ini dapat menjaga saluran komunikasi terbuka sebelum, selama, dan setelah proses pengambilan keputusan.
Analisis audiens yang paling sering dan makin diabaikan jadi tantangan dalam komunikasi bisnis. Pada saat Anda telah memutuskan apa yang ingin Anda capai, mengapa Anda yang melakukannya, dan bagaimana melakukannya.
Mulai analisis audiens Anda dengan mengajukan beberapa pertanyaan kunci:
1.      Siapa audiens saya?
2.      Apa hubungan saya dengan audiens saya?
3.      Bagaimana kemungkinan sikap mereka terhadap proposal saya?
4.      Berapa banyak yang sudah mereka tahu?
5.      Apakah proposal saya sesuai dengan minat mereka?

1.      Siapa Audiensnya?
Menetapkan audiens merupakan hal yang sudah sangat jelas dan penting. Mereka adalah orang-orang yang Anda inginkan untuk mengambil tindakan --konsumen yang harus membeli produk Anda, Atasan yang memberikan apa yang Anda butuhkan, pegawai yang dapat mencapai produktivitas yang lebih besar. Dalam hampir semua situasi komunikasi, pendukung atau setidaknya orang yang bersikap netral dari khalayak sekunder akan sangat penting untuk mencapai tujuan Anda. Apakah pembuat pendapat atau sumber informasi apa yang dapat membentuk perilaku konsumen terlepas dari kampanye iklan Anda? Kepada siapakah atasan berkonsultasi sebelum membuat keputusan? individu atau kelompok apa yang mungkin memiliki pengaruh lebih besar atas sikap pegawai Anda dari pada yang Anda lakukan? Dengan cara apa Anda mendekati berbagai audiens yang akan menilai proposal Anda?
Luangkan waktu untuk mendaftar setiap penonton yang cenderung memiliki pengaruh signifian, atau yang dapat terpengaruh oleh proposal Anda. Bagilah ini menjadi kelompok primer dan sekunder.
Kemudian memeriksa setiap penonton secara individual:
·         Audiens primer meliputi orang yang menjadi kunci untuk membuat keputusan dan lain-lain yang mendukungan apa yang Anda butuhkan untuk melaksanakan proyek Anda.
·         Audiens sekunder termasuk mereka yang akan terkena proyek Anda dan orang yang dalam jangka panjang, mungkin memiliki beberapa pengaruh pada pengambilan keputusan.
Perlu diingat bahwa audiens primer dan sekunder dapat mencakup lebih sub-kelompok; "pegawai," misalnya, mungkin memiliki konflik kepentingan antara jam kerja dan gaji. Selain itu, jangan mengabaikan audiens tersembunyi, yang termasuk orang-orang yang mungkin tidak Anda alamatkan atau menerima E-mail Anda, tetapi bisa saja orang tersebut yang akan memiliki pengaruh terhadap tindakan yang Anda rekomendasikan untuk diadopsi. Mempertimbangkan situasi komunikasi yang relatif sederhana. Contohnya audiens tersembunyi yang atasannya adalah atasan Anda (maksud disini adalah penghubung Anda dengan pemimpin anda, seseorang yang Anda tidak akan pernah lihat selama proses pengambilan keputusan tetapi dengan merekalah Anda tetap dapat berkomunikasi. Dalam pesan Anda kepada atasan Anda, termasuk informasi yang dibutuhkan untuk menjual proposal Anda kepada pimpinannya.