Laman

Selasa, 13 Mei 2014

Perkembangan Konsep Diri





Apakah Konsep Diri?

Siapakah saya? Apakah saya? Jawaban yang kita berikan terhadap kedua pertanyaan ini mengandung konsep-diri, yang terdiri dari:
1.      Citra-diri (self-image). Bagian ini merupkan deskripsi sederhana; misalnya, saya seorang pelajar, saya seorang kakak, saya seorang pemain bulutangkis dan sebagainya.
2.      Harga-diri (self esteem). Bagian ini meliputi suatu penilaian, suatu perkraan, mengenai pantas-diri(self worth); misalnya saya peramah, saya agak pandai, dan sebagainya.

Pada mulanya bayi yang baru saja dilahirkan tidak dapat membedakan Antara dirinya sendiri dengan objek-objek fisik lain. Namun pada enam bulan pertama, sementara dia mengembangkan pemikiran mengenai objek-objek yang ada, dia juga mulai melihat bahwa dirinya berbeda dari keadaan lingkungannya. Konsep diri mungkin sering berubah sedikit selama masa kecil, namun di salam kebudayaan kita konsep-diri ini sering menjadi masalah khusus selama masa remaja. Pada kedua masa itulah tubuh kita berubah secara mendadak sehingga mengubah citra diri dan merupakan saat bagi pengambilan keputusan mengenai kepribadian kita dalam rangka mengatasi berbagai pertanyaan, seperti misalna pemiliha karier.


Reaksi dari orang lain

Pada tahun 1902, C.H. Cooley membuktikan bahwa dengan mengamati pencerminan perilaku kita terhadap respon orang lain kita dapat mempelajari diri kita sendiri ini disebut juga dengan looking-glass self. Pertama, kita akan membayangkan bagaimana kita tampak pada orang lain; kita melihat sekilas diri kta seperti dalam cermin. Misalnya kita merasa wajah kita jelek. Kedua, kita membayangkan bagaimana orang lain menilai penampilan kita. Kita pikir mereka menganggap kita tidak menarik. Ketiga, kita mengalami perasaan bangga atau kecewa; orang mungkin merasa sedih atau malu.
Dengan mengamati diri kita , sampailah kita pada gambaran dan penilaian diri kita. Ini disebut Konsep Diri. William James membedakan antara “The I”, diri kita yang sadar dan aktif dan “The Me”, diri yang menjadi objek renungan kita.
Lalu, apa yang disebut konsep diri? William D. Brooks mendefinisikan konsep diri sebagai pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Persepsi ini boleh bersifat psikologi, sosial, dan fisis. Konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian Anda tentang diri anda. Jadi, konsep diri meliputi apa yang anda pikirkan dan apa yang anda rasakan tentang diri anda.
Konsep diri terbentuk dalam waktu yang lama, dan pembentukan ini tidak dapat diartikan bahwa adanya reaki yang tidak biasa dari seseorang akan dapat mengubah konsep-diri. Akan tetapi, apabila tipe reaksi seperti ini sangat sering terjadi, atau apabila reaksi ini muncul karena reaksi seperti sering terjadi, atau apabila reaksi ini muncul karena orang lain yang memiliki arti (significant others) yaitu orang-orang  yang kita nilai, seperti misalnya orang tua, teman, dan lain-lain maka reaksi ini mungkin berpengaruh terhadap konsep diri. Jadi, jatidiri (identity) orang lain yang dapat mempengaruhi konsep-diri seseorang akan tergantung kepada aspek tertentu mana yang akan membangkitkan respon.


Senin, 12 Mei 2014

Teori Kultivasi dan Teori Kegunaan dan Gratifikasi


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teori Kultivasi
Teori Kultivasi (Cultivation Theory) merupakan salah satu teori yang mencoba menjelaskan keterkaitan antara media komunikasi (dalam hal ini televisi) dengan tindak kekerasan. Teori ini dikemukakan oleh George Gerbner, mantan Dekan dari Fakultas (Sekolah Tinggi) Komunikasi Annenberg Universitas Pennsylvania,yang juga pendiri Cultural Environment Movement, berdasarkan penelitiannya terhadap perilaku penonton televisi yang dikaitkan dengan materi berbagai program televisi yang ada di Amerika Serikat.Artikel tersebut merupakan tulisan dalam buku berthema Mass Media and Violence yang disunting D. Lange, R. Baker dan S. Ball (eds).
Pada awalnya, Gerbner melakukan penelitian tentang “Indikator Budaya” dipertengahan tahun 60-an untuk mempelajari pengaruh menonton televisi. Gerbner ingin mengetahui dunia nyata seperti apa yang dibayangkan, dipersepsikan oleh penonton televisi itu? Itu juga bisa dikatakan bahwa penelitian kultivasi yang dilakukannya lebih menekankan pada “dampak”   Menurut Wood (2000) kata ‘cultivation’ sendiri menunjukkan suatu proses kumulatif dimana televisi menamkan suatu keyakinan tentang realitas sosial kepada khalayaknya. Teori kultivasi dalam bentuknya yang paling mendasar, percaya bahwa televisi bertanggung jawab dalam membentuk, atau mendoktrin konsepsi pemirsanya mengenai realitas sosial yang ada disekelilingnya.Pengaruh-pengaruh dari televisi yang berlangsung secara simultan, terus-menerus, secara tersamar telah membentuk persepsi individu/audiens dalam memahami realitas sosial. Lebih jauh lagi hal tersebut akan mempengaruhi budaya kita secara keseluruhan.
Teori Kultivasi pada dasarnya menyatakan bahwa para pecandu (penonton berat/heavy viewers) televisi membangun keyakinan yang berlebihan bahwa “dunia itu sangat menakutkan” .Hal tersebut disebabkan keyakinan mereka bahwa “apa yang mereka lihat di televisi” yang cenderung banyak menyajikan acara kekerasan adalah “apa yang mereka yakini terjadi juga dalam kehidupan sehari-hari”.
Dalam hal ini, seperti Marshall McLuhan, Gerbner menyatakan bahwa televisi merupakan suatu kekuatan yang secara dominan dapat mempengaruhi masyarakat modern. Kekuatan tersebut berasal dari kemampuan televisi melalui berbagai simbol untuk memberikan berbagai gambaran yang terlihat nyata dan penting seperti sebuah kehidupan sehari-hari.Televisi mampu mempengaruhi penontonnya, sehingga apa yang ditampilkan di layar kaca dipandang sebagai sebuah kehidupan yang nyata, kehidupan sehari-hari. Realitas yang tampil di media dipandang sebagai sebuah realitas objektif.
Saat ini, televisi merupakan salah satu bagian yang penting dalam sebuah rumah tangga, di mana setiap anggota keluarga mempunyai akses yang tidak terbatas terhadap televisi.Dalam hal ini, televisi mampu mempengaruhi lingkungan melalui penggunaan berbagai simbol, mampu menyampaikan lebih banyak kisah sepanjang waktu.Gebrner menyatakan bahwa masyarakat memperhatikan televisi sebagaimana mereka memperhatikan tempat ibadah (gereja). Lalu apa yang dilihat di televisi? Menurut Gerbner adalah kekerasan, karena ia merupakan cara yang paling sederhana dan paling murah untuk menunjukkan bagiamana seseorang berjuang untuk mempertahankan hidupnya. Televisi memberikan pelajaran berharga bagi para penontonnya tentang berbagai ‘kenyataan hidup’, yang cenderung dipenuhi berbagai tindakan kekerasan.
Lebih jauh dalam 

Senin, 05 Mei 2014

Pendidikan di Korea Selatan




SEMANGAT menjadi kata kunci yang membawa kebangkitan pendidikan Korea Selatan hingga siap bersaing dengan negara lain. Mereka mulai dengan membangun infrastruktur pendidikan yang luluh lantah akibat Perang Korea, lalu membenahi kualitasnya.

Kini di seantero Korea Selatan terdapat 19.258 sekolah negeri maupun swasta, dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, dengan 11.951.298 pelajar. Di antaranya terdapat 218 perguruan tinggi, yang menampung 2.357.881 mahasiswa.

Secara tradisional orang Korea Selatan menekankan pentingnya pendidikan sebagai jalan untuk memuaskan diri sendiri dan juga untuk menunjukkan kemajuan sosial, dan kemajuan negaranya. Bertolak dari situ, Pemerintah Korea Selatan merumuskan tujuan pendidikan, yang dalam kalimat singkat dapat dituliskan sebagai berikut: Membangun karakter masyarakat, kemampuan hidup mandiri, menuju kemakmuran bersama berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan.

Pendidikan dilihat sebagai aspek penting bagi keberhasilan dan persaingan di sana. Di Korea ada lima mata pelajaran utama, yaitu matematika, sains, bahasa Korea, studi sosial, dan bahasa Inggris. Korea Selatan adalah negara pertama di Dunia yang memberikan akses internet berkecepatan tinggi di setiap sekolah.

Sistem Pendidikan di Korea Selatan dibagi menjadi enam tahun sekolah dasar, tiga tahun sekolah menengah pertama, tiga tahun sekolah menengah atas, dan empat tahun perguruan tinggi. Selebihnya untuk jenjang pendidikan pascasarjana. Dengan demikian, orang Korea Selatan menghabiskan paling tidak 23 tahun dari usianya dalam pendidikan formal. Untuk SD dan SMP semua biaya sekolah ditanggung oleh pemerintah selama 9 tahun. Pendidikan di sekolah dasar bersifat wajib dengan rata-rata jumlah siswa terdaftar hampir 100%. Meskipun pendidikan pra-sekolah belum menjadi pendidikan wajib, nilai penting dari pendidikan ini telah mulai disadari pada tahun-tahun terakhir ini. Pendidikan pra-sekolah dianggap penting dalam hal membantu meningkatkan rata-rata kelahiran yang rendah, memecahkan masalah polarisasi sosial, serta meningkatkan jumlah perempuan yang bekerja di luar rumah.

Sistem pendidikan di Korea Selatan menggunakan umur. Bukan lewat pengetahuan, nilai, atau tes. cuma kalau di Korea selain dilihat dari faktor usia, faktor bulan lahir juga menentukan. Contohnya:
Kyuhyun lahir 14 Januari 1994 dan Yesung lahir 12 April 1994. Meskipun mereka seumuran, tapi Kyuhyun masuk sekolah lebih dulu daripada Yesung karena bulan lahirnya lebih awal dari awal semester I atau tahun ajaran baru. Nah, karena Yesung lahir di bulan April, dia masuk sekolah satu tahun dibawah Kyuhyun (adik kelasnya Kyuhyun) dan bergabung dengan orang-orang yang lahir antara Maret 1994 – Februari 1995.








Tahun pelajaran di bagi menjadi dua semester :

    Semester I : awal Maret – pertengahan Juli
    Liburan musim panas : pertengahan Juli – akhir Agustus
    Semester II : akhir Agustus – pertengahan Februari
    Liburan musim dingin : akhir Desember – awal Februari
    Ujian semester II dan kelulusan : awal Februari – pertengahan Februari (satu minggu)
    Liburan pendek : pertengahan Februari – awal Maret


Para siswa sekolah tinggi di Korea memiliki waktu belajar dari jam 08:00 pagi sampai 09:30 atau 10:00 malam. Bayangkan, 14 jam berada di sekolah! Tujuannya agar para siswa bisa masuk ke dalam perguruan tinggi favorit karena persaingan di sana cukup tinggi. Seakan belum cukup dengan sekolah formal, para siswa biasanya juga akan menghadiri lembaga pendidikan swasta / Hagwon (학원). Ini berarti para siswa sekolah tinggi rata-rata tidak pulang sampai tengah malam. Sedangkan bagi siswa sekolah menengah, pihak sekolah masih memberi toleransi dengan waktu belajar antara 08:00 pagi sampai 04:00 sore, dengan tambahan Hagwon sepulang sekolah.

Di Korea ada pepatah yang mengatakan, “Guru adalah hal tertinggi selayaknya Tuhan.” Masyarakat Korea menganggap guru memegang posisi yang berharga dan tinggi karena Korea menanamkan bahwa pendidikan adalah hal yang utama. Akibatnya, Korea benar-benar menjunjung tinggi para guru. Usia pensiun mereka tidak sampai 65 tahun. Senioritas di kalangan guru dilihat melalui bayaran yang tinggi dan jam mengajar yang lebih banyak.    Ada rotasi mutasi guru setelah lima tahun mengajar. Hal ini dilakukan agar setiap guru mendapat kesempatan yang adil untuk mengajar di berbagai sekolah yang baik atau buruk.

Presentasi Power Point, USB dsb adalah hal-hal dasar yang digunakan dalam sistem pembelajaran SD-SMA. Ruang kelas dilengkapi Komputer yang terhubung ke salah satu sistem proyektor overhead atau layar datar LCD.  Beberapa sekolah unggulan memiliki ruang praktek teknolgi blue screen untuk membuat para siswa dapat berperan dengan layak. Ruangan itu juga dilengkapi dengan berbagai alat dan media untuk membuat akting itu terlihat nyata.

Pemerintah Korea Selatan memang tidak pelit mengeluarkan dana untuk sektor pendidikan. Tahun 2004, pendidikan mendapat 16,5 persen dari total anggaran negara. Dari budget itu, pendidikan dasar mendapat porsi terbesar dibandingkan dengan pendidikan tinggi.

Di balik kisah sukses pendidikan Korea Selatan, ada keresahan yang merebak di tengah masyarakat. Akibat persaingan yang ketat, setiap siswa berjuang sekuat tenaga untuk membuktikan kemampuannya menembus perguruan tinggi idaman.

Sebagaimana lazimnya dalam masyarakat Korea Selatan, pendidikan yang bermutu merupakan ambisi tertinggi, maka orangtua rela membayar berapa pun biaya demi keberhasilan anak-anaknya dalam pendidikan. Bahkan sering kali mereka mengorbankan waktu dan uang yang banyak demi memenangi persaingan ketat itu. Sebagian besar keluarga terpaksa mengeluarkan 1/3 pendapatannya untuk membiayai les privat anak-anaknya. Akibatnya, banyak keluarga yang frustrasi jika anaknya gagal dalam pendidikan, meski sang anak pun telah merelakan sebagian besar waktunya untuk belajar.

Upaya pemerintah mengatasi masalah itu dengan membuka saluran pendidikan di jaringan televisi pendidikan milik pemerintah, Educational Broadcasting System (EBS), agaknya belum dapat sepenuhnya membendung hasrat anak untuk mengikuti les privat. EBS menayangkan siaran pendidikan dengan berbagai materi pelajaran.

Hukuman fisik masih berlaku di Korea. Sistem pendidikan di sana memang sangat ketat dan keras. Bukan hal yang tabu jika guru melakukan kekerasan fisik untuk mendisiplinkan muridnya. Bahkan para orang tua tidak masalah dengan peraturan itu. Hanya saja saat ini hukuman fisik itu memiliki batasan yang lebih kuat.

Siswa-siswa di Korea yang tidak kuat terhadap tekanan pembelajaran banyak yang melakukan bunuh diri. Terkadang, hanya karena nilai mereka yang menurun atau tidak lulus dalam seleksi perguruan tinggi, mereka menganggap bahwa diri mereka telah gagal dan tidak memiliki masa depan yang pasti. Jadi mereka beranggapan kalau bunuh diri adalah solusi terbaik.

Pemerintah memahami bahwa masih panjang jalan yang harus ditempuh untuk menyempurnakan sistem pendidikan publik. Sementara tantangan semakin nyata di depan. Ada prinsip yang ditanamkan sejak kecil kepada orang-orang Korea Selatan agar selalu berada selangkah di depan.

"Ketika orang lain sedang tidur, kamu harus bangun. Ketika orang lain bangun, kamu harus berjalan. Ketika orang lain berjalan, kamu harus berlari. Dan ketika orang lain berlari, kamu harus terbang."

Makanan Musim Dingin Terpopuler di Korea



Beda negara beda juga makanan favorit yang senantisa  dijajajakan dipinggir jalan. Salah satu contoh yakni negara  Korea, negara ini menawakan  beberapa menu makanan yang berfariasi dan beragam, hingga terkenal ke mancanegara. Untuk mencicipi hidangan terpopuler di Korea tidaklah harus melulu ke restoran mahal, kita juga bisa menjelajahi wisata kuliner di Pinggir jalan dengan harga jauh lebih terjangkau.


Bicara soal rasa , makanan Korea ternyata memiliki cita rasa yang unik, seperti mencicipi kue contohnya, di Korea pembuatan kue pada umumnya menggunakan tepung beras bukan menggunakan tepung terigu. Nah untuk mencicipi kuliner murah terpopuler di pinggir jalan berikut ini jenis makanan terpopuler di Korea yang wajib anda coba di musim dingin: 

Odeng


Makanan korea yang satu ini biasanya sering ditemui di sepanjang jalan,Pedagang menjualnya dengan mengguakan tenda “Pojangmacha”.  Odeng merupakan makanan yang kerap dicari ketika musim dingin tiba. Odeng ini mirip sekali dengan bakso, isinya berupa daging ikan cara memakannya ialah dengan ditemani kaldu kuah panas. Ketika malam tiba biasanya tenda-tenda yang berjualan odeng ini ramai  kedatangan  banyak pelanggan,  karna odeng sangat cocok untuk menghangatkan badan apalagi  dimusim dingin tiba. 






Hotteok

 

Yang terkenal lagi dipinggir jalan yakni Hotteok, makanan ini mirip sekali dengan martabak. Hotteok merupakan cemilan sederhana, memiliki cita rasa manis dan sangat cocok dimakan disaat dingin. Hotteok bisa dibilang mirip dengan pancake, makanan ini terbuat dari campuran tepung beras, gula, kacang tanah dan juga kayu manis. Proses memasaknya yakni digoreng dengan hati-hati.

Topokki

 

Makanan yang satu ini mungkin bisa terbilang sudah mendunia karena toppokki adalah salah satu makanan yang terkeal di Korea, Bukan hanya di musim dingin saja makanan ini kerap dicari orang namun  makanan ini juga senantiasa hardir di musim panas, semi dan juga gugur. Makanan ini memiliki cita rasa pedas dan sedikit anis. Biasanya Toppoki ini juga disajikan pada tahun baru  dan dinikmati sepanjang tahun  di Tteokbokki.
Makanan ini  campuran dari kue beras  dicampur dengan kue ikan , pasta ikan rebus , digoreng kemudian direndam dengan pasta cabai merah.  Ramuan tersebut semua dicampur bersamaan kemudian disajikan dengan secangkir kaldu panas . Toppoki merupakan makanan yang tepat utuk menghangatkan tubuh, mengisi perut yang keroncongan dan yang pasti memiliki cita rasa yang lezat. 

Bungeo-ppang/ Kue Ikan 




Pada musim dingin makanan ini juga kerap menjadi makanan yang banyak dicari di Korea. Mudah sekali untuk mendapatkan Bungeo-ppang, karena banyak pedangang di pinggir jalan yang menjualnya. Bungeo-ppang ini terbuat dari gandum dan  tepung beras ketan kemudian menggunakan kacang merah sebagai isiannya.
Banyak sekali pengalaman / mitos untuk memakan kue Bungeo-ppang ini, konon katanya mereka yang memakan bagian kepala terlebih dahulu dikatakan bahwa orang tersebut positif dan memiliki gairah, namun untuk mereka yang menyatap  bagian ekornya terlebih dahulu  dikatakan orang yang sensitif, romantis dan fashionable.